Cara Sholat Jenazah Laki-Laki dan Perempuan

Apabila seorang muslim meninggal dunia maka ada empat kewajiban kaum muslimin yang masih hidup terhadap saudara mereka yang telah meninggal dunia ini, kewajiban ini adalah kewajiban yang sifat nya Fardu Kifayah, maksudnya kewajiban yang ditujukan kepada seluruh kaum muslimin secara global, apa bila dikerjakan oleh sebagian kaum muslimin maka kewajiban itu gugur dari yang lain.

Kewajiban itu dengan urutan sebagai berikut: Memandikan, Mengafankan, Menyolatkan, dan terakhir Menguburkan.

Setelah jenazah dimandikan dan dikanfankan, maka kewajiban berikutnya adalah menyolatkan jenazah tersebut, diantara hikmah dari menyolatkan jenazah itu adalah untuk mendoakan jenazah dan memohon ampunan baginya.


Ibnu Hajar Alhaitamy dalam kitabnya Tuhfatul Muhtaaj fi Syarhil Minhaaj[1] mengatakan: Rukun yang keenam dari sholat jenazah adalah: mendoakan jenazah secara khusus, paling sedikit mengucapkan susuatu yang sudah bisa di katakan sebagai doa, karena doa itulah maksud utama dari sholat jenazah dan yang sebelum doa itu adalah pendahuluan untuk doa tersebut, dan telah diriwayat kan secara shahih:

إذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى الْمَيِّتِ فَأَخْلِصُوا لَهُ الدُّعَاءَ

Artinya: "Jika kalian menyalatkan jenazah maka ikhlaslah mendoakannya."

Cara sholat jenazah wajib diketahui karena merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan sebelum menguburkannya. Sama dengan memandikan, menyolatkan jenazah hukumnya juga merupakan fardu kifayah.

Cara Sholat Jenazah

Berbeda dengan sholat lainnya, cara sholat jenazah tidak memiliki gerakan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan lain-lain. Hanya ada gerakan takbiratul ihram, karena memang dalam cara sholat jenazah kamu hanya berdiri, tanpa gerakan lainnya.

Selain itu, cara sholat jenazah untuk jenazah laki-laki dan perempuan berbeda pula. Jadi kamu harus memperhatikannya karena bahkan bacaan sholat jenazah untuk laki-laki dan perempuan juga berbeda sebagai bagian dari cara sholat jenazah. Begini rukun sholat jenazah:

1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Empat kali takbir
4. Mengangkat tangan pada saat takbir pertama
5. Membaca surat Al Fatihah
6. Membaca sholawat Nabi
7. Berdoa untuk jenazah
8. Salam

Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa:

"Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth. Ada yang bertanya, Apa yang dimaksud dua qiroth? Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam lantas menjawab, Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar." (HR. Bukhari dan Muslim)

Cara sholat jenazah untuk jenazah perempuan

Cara sholat jenazah untuk perempuan yang pertama adalah posisi imam berada pada searah pusar jenazah. Di belakang imam, para makmum disarankan untuk membuat shaf yang ganjil dengan urutan makmum laki-laki dewasa di depan, lalu di belakangnya makmum perempuan dewasa. Menyolatkan jenazah memberikan pahala yang sangat besar untuk orang-orang yang melaksanakannya.

Selanjutnya, ada beberapa bacaan yang harus dilafalkan saat menyolatkan jenazah perempuan sebagai cara sholat jenazah yang akan dilakukan. Cara sholat jenazah pertama adalah niat. Pengucapan niat sholat jenazah antara laki-laki dan perempuan berbeda.

Niat sholat jenazah perempuan:

أُصَلِّي عَلَى هَذِهِ المَيْتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiratatin fardhol kifayaatai ma'muuman lillahi ta'aala.

Yang Artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

Setelah niat, langsung takbir pertama dengan membaca Surat Al-Fatihah.

Selanjutnya pada takbir kedua membaca Sholawat,

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa sholaita ala aali ibroohim. Wa baarik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa baarokta ala aali ibroohim. Fil aalamiina Innaka hamidun majiid.

Dilanjutkan dengan takbir ketiga dengan membaca doa:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها وَأَكْرِمْ نُزُلَها وَوَسِّعْ مُدْخَلَها وَاغْسِلْها بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّها مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْها دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِها وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِها وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِها وَأَدْخِلْها الْجَنَّةَ وَأَعِذْها مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar

“Ya Allah! Ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), pasangan yang lebih baik daripada pasangannya (di dunia), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka."

Atau bisa juga dibaca versi pendek saja, seperti di bawah ini:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها

Allahummagh firlahaa waa warhamhaa wa'aafihaa wa'fu anhaa.
“Ya Allah! Ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia, maafkanlah dia

Pada takbir keempat membaca doa:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Allahumma la tahrim naa ajrahaa walaa taftinnaa ba'dahaa waghfirlanaa walahaa.
"Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan cobai kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia."

Kemudian salam ke kanan dan ke kiri dalam posisi berdiri.

Sedangkan cara sholat jenazah untuk jenazah laki-laki posisi imam berbeda dengan menyolatkan jenazah perempuan. Cara sholat jenazah untuk laki-laki adalah posisi imam berada sejajar dengan kepala jenazah. Menyolatkan jenazah lebih diutamakan dilaksanakan di masjid atau musholla terdekat, namun bila masjid atau musholla jauh maka bisa dilakukan di rumah.

Niat sholat jenazah laki-laki:

أُصَلِّي عَلَى هَذَا المَيْتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbiratatin fardhol kifayaati ma'muuman lillahi ta'aala.

Yang Artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

Setelah niat, langsung takbir pertama dengan membaca Surat Al-Fatihah.

Selanjutnya pada takbir kedua membaca Sholawat,

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa sholaita ala aali ibroohim. Wa baarik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa baarokta ala aali ibroohim. Fil aalamiina Innaka hamidun majiid.

Dilanjutkan dengan takbir ketiga dengan membaca:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ له وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْه وَأَكْرِمْ نُزُلَه وَوَسِّعْ مُدْخَلَه وَاغْسِلْه بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّه مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْه دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِه وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِه وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِه وَأَدْخِلْه الْجَنَّةَ وَأَعِذْها مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.

“Ya Allah! Ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), pasangan yang lebih baik daripada pasangannya (di dunia), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka”.

Atau bisa juga dibaca versi pendek saja, seperti di bawah ini:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ له وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْه

Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu
“Ya Allah! Ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia.

Pada takbir keempat membaca:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu
"Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan cobai kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia."


Kemudian salam ke kanan dan ke kiri dalam posisi berdiri.


Reserensi:

[1]. Tuhfatul Muhtaaj fi Syarhil Minhaaj, jilid 3, hal 137, Cet. al-Maktabah at-Tijariyah al-Kubro, tahun 1357 H - 1983 M.
Share To:

Zawiyah Fiqih

Tuliskan Komentar:

0 Komentar sejauh ini, Tambahkan Komentarmu