2025

Doa-Doa Agar Terbebas Dari Hutang

Dalam kehidupan sehari-hari adakalanya kita mampu untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan kita sendiri, adakalanya kita tidak mampu dan memerlukan bantuan orang lain, baik berupa hibah yang tidak perlu dikembalikan ataupun dalam bentuk pinjaman hutang yang wajib dikembalikan.

Pengertian Hutang dalam Islam

Dalam bahasa Arab, hutang disebut dengan Al-Qardh yang secara etimologi artinya adalah memotong. Sedangkan, menurut istilah syar'i atau kaidah Islam Al-Qordh memiliki makna memberikan harta dengan dasar kasih sayang kepada siapapun yang membutuhkan dan dimanfaatkan dengan benar, serta akan dikembalikan lagi kepada yang memberikan. Maka itu ini disebut juga sebagai pinjaman.

Dalil Tentang Hutang

Ajaran Islam sangat memperhatikan aspek muamalah dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah masalah hutang. Islam sangat konsen dalam mengatur hal ini, sehingga kita bisa temukan banyak dalil-dalil yang berkaitan dengan hutang:

1. Jika Meninggal dalam keadaan berhutang

عَنْ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم:" مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِيَ مِنْ حَسَنَاتِهِ، لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلا دِرْهَمٌ". (رواه ابن ماجه).

Artinya: Dari Ibnu Umar dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR. Ibnu Majah, Jilid 3, Hal 490, no.2414, Dar Ar-Risalah Al-Alamiyah).

2. Jiwa Orang yang Berhutang Masih Menggantung

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم:"نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ، حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ". (رواه ابن ماجه)

"Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya." (HR. Ibnu Majah, Jilid 3, Hal 489, no.2413, Dar Ar-Risalah Al-Alamiyah).

Doa Utama Terbebas dari Hutang

Disebutkan oleh Abu Sa'id al-Khudri, pada suatu hari, Rasulullah SAW masuk ke masjid. Ternyata di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah.

Beliau kemudian menyapanya, "Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu shalat?"

Abu Umamah menjawab, "Kebingungan dan utang-utangku yang membuatku (begini), ya Rasul."

Beliau kembali bertanya, "Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi utang?"

Umamah menjawab, "Tentu, ya Rasul."

Doa yang Diajarkan Rasulullah

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Arab-Latin:

'Allâhumma innî a'ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a'ûdzu bika minal 'ajzi wal kasal. Wa a'ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a'ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl'.

Artinya:

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang."

Abu Umamah menuturkan, "Setelah aku mengamalkan doa itu, Allah benar-benar menghilangkan kebingunganku dan memberi kemampuan melunasi utang," (HR Abu Dawud).

Doa Tambahan

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Artinya:

"Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, serta cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu," (HR Tirmidzi).

Doa-doa Lain Terkait Hutang

اللَّهمَّ إنِّي أعوذُ بكَ مِن المَأثمِ والمَغرمِ الدَّينِ

Arab-Latin:

"Allahumma inni a'uudzubika minal ma'tsami wal maghramid daini''.

Artinya:

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan utang."

Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari Jarir, dari Suhail, ia berkata:

"Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami bila salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan:

اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ وَرَبَّ الأرْضِ وَرَبَّ العَرْشِ العَظِيمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيءٍ، فَالِقَ الحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوذُ بكَ مِن شَرِّ كُلِّ شَيءٍ أَنْتَ آخِذٌ بنَاصِيَتِهِ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الأوَّلُ فليسَ قَبْلَكَ شَيءٌ، وَأَنْتَ الآخِرُ فليسَ بَعْدَكَ شَيءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فليسَ فَوْقَكَ شَيءٌ، وَأَنْتَ البَاطِنُ فليسَ دُونَكَ شَيءٌ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ، وَأَغْنِنَا مِنَ الفَقْرِ. (رواه مسلم)

Arab-Latin:

"Allahumma robbas-samaawaatis sab'i wa robbal 'arsyil 'azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A'udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba'daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi 'annad-dainaa wa aghninaa minal faqri'."

Artinya:

'Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai 'Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Alquran). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atas-Mu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.' (HR Muslim).

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa maksud utang dalam hadis tersebut adalah kewajiban pada Allah SWT dan kewajiban terhadap hamba seluruhnya. Intinya mencakup segala macam kewajiban," (Syarh Shahih Muslim).

Penutup

Semoga doa-doa di atas dapat membantu kita yang sedang dalam kesulitan hutang. Ingatlah bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui segala kesulitan hamba-Nya. Tetaplah berikhtiar dan bertawakkal kepada-Nya.

Apa Itu Malam Qadar?

Malam Qadar (Lailatul Qadar) adalah malam yang sangat istimewa dalam Islam, yang disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam ini terjadi pada salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan). Pada malam ini, Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ melalui Malaikat Jibril.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam qadar itu? Malam qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 1-5)

Malam Qadar adalah waktu yang penuh berkah, di mana doa-doa dikabulkan, dosa-dosa diampuni, dan amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan berdoa pada malam ini.

Doa yang Dibaca pada Malam Qadar

Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca pada Malam Qadar adalah doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ kepada Sayyidah Aisyah RA. Doa ini singkat namun penuh makna, memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT.

Doa Malam Qadar

"اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي"
Latin: "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni."
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai sifat pemaaf, maka maafkanlah aku." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Doa ini sangat dianjurkan karena mengandung permohonan ampunan, yang merupakan salah satu tujuan utama ibadah di bulan Ramadan. Selain itu, doa ini juga mencerminkan kerendahan hati dan pengakuan akan kesalahan serta kebutuhan akan rahmat Allah SWT.

Keutamaan Malam Qadar

  1. Lebih Baik dari Seribu Bulan
    Ibadah pada Malam Qadar lebih baik daripada ibadah selama seribu bulan (sekitar 83 tahun).

  2. Pengampunan Dosa
    Barangsiapa menghidupkan Malam Qadar dengan iman dan mengharap pahala, dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.

  3. Turunnya Malaikat dan Rahmat
    Malam ini dipenuhi dengan turunnya malaikat dan rahmat Allah SWT hingga terbit fajar.

  4. Waktu Mustajab untuk Berdoa
    Doa-doa yang dipanjatkan pada Malam Qadar memiliki peluang besar untuk dikabulkan.

Tips Menghidupkan Malam Qadar

  1. I'tikaf di Masjid
    Menghabiskan waktu di masjid untuk beribadah, terutama pada sepuluh hari terakhir Ramadan.

  2. Memperbanyak Doa
    Selain doa khusus Malam Qadar, perbanyaklah doa untuk kebaikan dunia dan akhirat.

  3. Membaca Al-Qur'an
    Tadarus Al-Qur'an atau membaca Surah-surah pilihan seperti Surah Al-Qadr.

  4. Shalat Malam
    Lakukan shalat sunnah seperti Tahajud atau Tarawih dengan khusyuk.

  5. Berbuat Kebaikan
    Sedekah, membantu orang lain, dan memperbanyak dzikir.

Penutup

Malam Qadar adalah malam yang penuh berkah dan kesempatan emas untuk meraih pahala besar serta pengampunan dosa. Dengan memperbanyak ibadah dan doa, kita bisa meraih keutamaan malam ini. Mari manfaatkan momen istimewa ini dengan sebaik-baiknya!

"Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk meraih keberkahan Malam Qadar dan menjadi hamba yang lebih baik setelah Ramadan. Aamiin."


Referensi:

  • Al-Qur'an Surah Al-Qadr

  • Hadits Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah

  • Kitab-kitab tafsir dan hadits terkait Lailatul Qadar